Pengertian Skakmat Dalam Permainan Catur

Catur

Skakmat (checkmate) adalah posisi dalam permainan catur yang dimana raja pemain sedang dalam keadaan terancam oleh bidak lawan dan tidak ada kemungkinan untuk melarikan diri. Skakmat juga menjadi pertanda kemenangaan dalam permainan catur bagi pemain lawan yang berhasil.

Dalam catur, raja tidak benar-benar ditangkap. Pemain akan kalah setelah raja sudah berhasil di sekakmat. Dalam permainan formal, biasanya juga dianggap sebagai etiket yang baik untuk mengundurkan diri dari permainan yang pasti kalah sebelum sekakmat.

Skakmat sebenarnya adalah sebuah istilah dalam permainan catur untuk keadaan dimana Raja sedang terancam dan tidak dapat celah untuk melarikan diri lagi atau bisa juga diartikan sebagai mati langkah. Skakmat juga menjadi tanda kemenangan bagi pemain lawan dalam permainan catur bagi pemain lawan yang telah berhasil melakukannya.

Skakmat adalah istilah yang sangat populer istilah yang sangat populer dalam permainan catur. Bahkan, skakmat mempunyai 36 pola dan diantaranya adalah skakmat Anastasia, Skakmat terkurung (back-rank-mate), atau skakmat Arab.

Ada juga skakmat yang kerap digunakan untuk trivia, contohnya seperti: varian dua langkah mati (fool's mate), tiga langkah mati, atau empat langkah mati (scholar's mate).

Bila diartikan secara bebas dan mudah, skakmat bermakna bahwa raja lawan telah mati. Ketika pemain, raja lawan harus menghindari sekak dengan memindah posisi raja ataupun melindungi raja dengan pion, jika tidak ada celah dan tempat untuk memindahkan ataupun melindungi raja, maka itu yang disebut skakmat dan menjadi pertanda bagi pemain lawan yang telah melakukannya.

Jika seorang pemain tidak dalam keadaan sekak tetapi tidak memiliki langkah hukum, maka itu adalah jalan buntu, dan permainan akan segera berakhir dengan kondisi seri. Sebuah langkah sekakmat dicatat dalam notasi aljabar menggunakan simbol hash "#", misalnya: 34.Qg7#

Dalam bahasa inggris, istilah skakmat disebut checkmate.

Istilah ini muncul pada pertengahan abad ke 14. Pada awalnya dari bahasa persia pada tahun 1789 yang menurut seorang ahli linguistik, Robert Barnhard, justru malah salah tafsir.

Barnhart juga menjelaskan bahwa orang non-Persia pada abad ke 14 menggunakan kata mat daripada menggunakan kata mata.

Padalah dalam bahasa persia, mat berarti "mencengangkan" atau bisa diartikan sebagai "menakjubkan". Sedangkan kata mata berarti "mati" seperti shah mata dalam bahasa Arab.

Kesalahan tafsir tersebut akhirnya menjadi sumber yang dipercaya banyak kalangan. Shah mat menjadi istilah awalh skakmat, termasuk checkmate dalam bahasa Inggris, dan eshec mat dalam bahasa Prancis kuno. Secara harfiah, shah mat juga bisa diartikan "raja tak berdaya" atau " raja sudah mati." Dan frasa ini justru digunakan di luar konteks permainan catur

Posting Komentar