Jenis dan Karakteristik Kerajinan Tekstil

Seni Budaya

Saat ini, hasil dari kerajinan tangan tekstil pun sering dijumpai dalam kehidupan sehari hari. Macam-macam kerajinan tekstil contohnya seperti pakaian sebagai kebutuhan sandang, taplak meja, sarung bantal, spei pelapis, dan aneka sandang lainnya yang digunakan dalam kehidupan sehari hari.

1. Kerajinan makrame

Kerajinan makrame adalah sebuah kerajinan yang hanya menggunakan tali dan benang untuk diciptakan menjadi berbagai ragam aksesoris dan produk lainnya. Kerajinan ini juga salah satu karya yang termasuk dalam seni rupa terapan.

Kerajinan ini bermula dari teknik tali temali yang berhubungan dengan ikat dan sampul.

Untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan baik, dalam pembuatannya harus dengan teliti dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Hasil yang diciptakan dalam kerajinan ini banyak sekali macamnya, antara lain, gelang tangan, ikat pinggang, tas tangan unik, kalung, tali kaca mata, dan hiasan dinding.

2. Kerajinan sulam

Kerajinan ini biasanya lebih dikenal dengan kerajaan bordir, yakni membuat hiasan pada kain menggunakan benang dan jarum.

Selain menggunakan benang dan jarum, perlu juga menggunakan bahan tambahan lain, seperti manik-manik, logam, payet, bahkan dengan menggunakan bulu burung pun bisa dijadikan sebagai bahan untuk menghias.

Kerajinan sulam terdiri atas beberapa jenis, atara lain sebagai berikut.

  1. Sulam benang, jenis sulam benang merupakan teknik sulam paling dasar yang mempunyai berbagai macam variasi tusukan, misalnya tusuk jelujur, tikam jejak, silang, flanel. feston, rantai, dan sebagainya. Sulaman benang merupakan kerajinan tangan untuk menghias kain dengan menggunakan bahan utama benang dan dilakukan dengan cara dekoratif, dengan menggunakan berbagai jenis tusukan sampai membentuk pola sesuai yang diinginkan.
  2. Sulam pita, adalah sulaman yang menggunakan bahan dasar pita dengan variasi bentuk dan ukuran. Dengan adanya pita yang memiliki berbagai jenis ukuran dapat menghasilkan beragam jenis variasi hiasan yang lebih efektif.
  3. Sulam payet, merupakan teknik menyulam dengan menggunakan jarum payet dan butiran payet sehingga membentuk suatu motif. Teknik sulam payet sangat beragam baik dengan batuan kerangka benang maupun diisi dengan pasir sehingga akan memberi efek dengan batuan kerangka benang maupun diisi dengan pasir sehingga akan memberi efek timbul dan terkesan hidup.
3. Kerajinan tapestry

Kerajinan tapestry termasuk salah satu kerajinan kain yang pembuatannya dengan cara ditenun. Selain itu, kerajinan ini ternyata adalah salah satu kerajinan tekstil pertama kali diciptakan oleh manusia. Pada pembuatannya, kerajinan ini menggunakan 2 buah benang yang saling bersilangan.

Dalam kerajinan ini, untuk benang yang sejajar dengan panjang disebut dengan wrap (benang lungsi), sedangkan untuk benang yang sejajar dengan lebar disebut dengan weft (benang pakan). Selain itu, kerajinan tapestry sangat dikenal oleh beberapa negara-negara maju terutama di benua Eropa.

4. Kerajinan kain perca

Perca adalah sisa-sisa guntingan kain yang ada setelah membuat pakaian atau karya kerajinan tekstil lainnya.

Jahit perca/tambal seribu/patchwork adalah proses pembuatan suatu produk kerajinan tekstil yang terbuat dari potongan-potongan kain/perca yang digabungkan dengan cara dijahit sesuai dengan rencana.

Jahit perca pada dasarnya dipelajari keteknikannya bukan pada bahannya.

5. Batik

Batik adalah kain bergambar yang dibuat secara khusus dengan menuliskan atau menerapkan malam pada kain, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu. Batik merupakan kerajinan tekstil asli Indonesia. Batik memiliki ragam hias yang bermacam-macam jenisnya.

Hal ini terjadi karena faktor letak geografis, kepercayaan, adat istiadat, tata sosial, gaya hidup masyarakat serta lingkungan alam setempat. Walau demikian, batik dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu batik keraton dan batik pesisiran.
  1. Batik keraton, disebut juga batik Solo-Yogya atau batik klasik. Ungkapan coraknya bersifat simbolis, baik pada penataannya di atas kain maupun pewarnaannya. Variasi warnanya terbatas pada cokelat soga dan biru nila di atas latar putih atau putih gading.
  2. Batik pesisiran, ragam hias ini berkembang di luar batas-batas dinding keraton khususnya di daerah pesisir utara Jawa. Sifatnya lebih beraneka ragam yang mana setiap sentra batik menghasilkan corak-corak yang amat bervariasi. Warna pun tidak terbatas pada warna merah, hijau, biru muda, dan kuning. Sehelai kain batik biasanya memuat sejumlah ragam hias yang dapat dikelompokkan menjadi corak utama, corak tambahan (isen-isen), dan corak pinggir.
Proses pembuatan kain batik dapat dilakukan dengan teknik tulis, teknik cap, dan teknik lukis. Teknik batik tulis merupakan teknik yang paling banyak diterapkan di Indonesia. Pembuatan secara tulis merupakan teknik pembuatan yang paling awal.

6. Jahit Aplikasi

Jahit aplikasi adalah teknik menjahit kain dengan cara menempelkan guntingan kain pada kain yang berbeda warna dengan dasar kain, selanjutnya diselesaikan dengan jahit tangan teknik sulam sehingga timbul hiasan di atasnya.

Posting Komentar