Setiap makhluk hidup yang ada di bumi ini memerlukan ruang untuk melangsungkan kehidupannya. Konsep ruang ialah salah satu konsep dalam geografi yang paling mendasar atau fundamental. Konsep ruang digunakan untuk mempelajari keseluruhan berbagai fenomena yang berada di atas permukaan bumi.
Ruang adalah tempat permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian yang digunakan untuk tempat tinggi. Ruang tidak hanya sebatas udara yang bersentuhan dengan permukaan bumi, tetapi juga lapisan atmosfer terbawah untuk memengaruhi permukaan bumi.
Pengertian Ruang dan Interaksi Antar Ruang
No | Menurut ahli | Penjelasan | |
---|---|---|---|
1 | Ayadinata | Ruang adalah seluruh permukaan bumi yang merupakan lapisan biosfer, tempat hidup tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia | |
2 | Plato | Ruang adalah sesuatu yang dapat terlihat dan teraba, menjadi teraba karena memiliki karakter yang jelas berbeda dengan semua unsur lainnya | |
3 | Imanuel Kant | Ruang bukanlah merupakan suatu objek atau nyata dan merupakan sesuatu yang subjektif sebagai hasil pikiran manusia | |
4 | Samadi | Ruang merupakan tempat bagi komponen-komponen lingkungan hidup dalam melakukan setiap proses, yaitu saling memengaruhi (interaksi), saling berhubungan (interelasi), dan saling ketergantungan (interdependensi) | |
5 | Lao Tzu | Ruang adalah "kekosongan" yang ada di sekitar kita maupun disekitar objek atau benda. Ruang yang ada di dalamnya lebih hakiki ketimbang materialnya/massanya. Kekosongan yang terbingkaikan adalah sebagai transisi yang memisahkan arsitektur dengan fundamental, ada tiga tahapan hirarki ruang sebagai berikut.
| |
6 | Newton | Ruang merupakn suatu kuantitas mutlak yang ada tanpa memperhatikan keberadaan atau distribusi materi dalam semesta | |
7 | Josef Prijotomo | Ruang adalah bagian dari bangunan yang berupa rongga, sela yang terletak di antara dua objek serta alam terbuka yang mengelilingi dan melingkupi kita. Tidak terlihat hanya dapat dirasakan oleh pendengaran, penciuman, dan peradaban |
Pada dasarnya setiap ruang yang ada di permukaan bumi memiliki ciri khas yang berbeda-beda antar satu wilayah dengan wilayah lain. Perbedaan inilah yang menyebabkan ada interaksi antarruang di permukaan bumi.
Interaksi antarruang adalah cara mengelola ruang-ruang berdasarkan potensi dan permasalahannya dan keterkaitan suatu ruang dengan ruang-ruang yang ada di sekitarnya.
Keterkaitan antarlokasi atau ruang dapat dilihat secara fisik maupun non fisik. Untuk dapat mewujudkan interaksi keuangan, berikut beberapa kondisi yang harus dipenuhi.
Interaksi antarruang merupakan hubungan timbal balik antara dua wilayah atau lebih yang disebabkan oleh perbedaan karakteristik ruang sehingga dapat menimbulkan gejala-gejala, kenampakan, dan permasalahan baru.
Interaksi antarruang pasti terjadi di semua daerah, daya dorong untuk memenuhi kebutuhan mendasari adanya hubungan tersebut.
Fenomena keterkaitan dalam berinteraksi dipicu oleh faktor alam, manusia, dan kondisi sosial budaya. Bentuk interaksi antarruang seperti mobilitas penduduk secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi keadaan ruang.
Misalnya pada saat kegiatan transmigrasi perpindahan penduduk membuat adanya penyesuaian dengan tempat tinggal sebelumnya sehingga terjadi renovasi di ruang baru yang ditempati.
Perubahan penggunaan lahan menjadi contoh nyata adanya interaksi antarruang, lahan hutan berubah menjadi lahan pertanian, lahan pertanian menjadi pemukiman dan lahan pemukiman menjadi industri.
Perubahan penggunaan secara masif dapat menyebabkan munculnya potensi bencana apabila tidak diiringi antisipasi.
1. Saling melengkapi (complementarity atau regional complementarity)
Kondisi saling melengkapi terjadi jika ada wilayah-wilayah yang berbeda komoditas yang dihasilkannya. Misalnya, di suatu wilayah A merupakan sebuah wilayah yang menghasilkan sayuran, sedangkan wilayah B adalah wilayah yang menghasilkan ikan.
Wilayah A membutuhkan ikan, sedangkan wilayah B membutuhkan sayuran. Jika masing-masing memiliki kelebihan (surplus), maka wilayah A melakukan interaksi dengan wilayah B melalui aktivitas perdagangan atau jual beli yang saling melengkapi
2. Kesempatan antara (intervining opportunity)
Kesempatan antara merupakan suatu konsep di mana sebuah lokasi memiliki alternatif lain yang lebih baik dari tempat asal maupun tempat tujuan.
Misalnya ada seseorang yang akan membeli sebuah barang atau produk, maka seseorang tersebut akan mempertimbangkan faktor jarak dan biaya untuk memperoleh sesuatu yang diinginkan.
Sebagai contoh, wilayah A biasanya membeli sayur-mayur di wilayah B, akan tetapi baru diketahui bahwa di wilayah C juga ada yang menjual sayur-mayur.
Karena wilayah C jaraknya lebih dekat dan ongkos transportasinya lebih murah, maka para pembeli sayur-mayur dari wilayah A akan beralih membeli sayur mayur ke wilayah C.
Sehingga interaksi antara wilayah A dan B dapat melemah karena kebutuhan sayur-mayur di wilayah A yang biasanya dipenuhi oleh wilayah B telah terpenuhi oleh wilayah C.
3. Kemudahan transfer (transfer ability)
Pengangkutan barang atau manusia memerlukan biaya. Biaya untuk terjadinya interaksi tersebut harus lebih rendah dibandingkan dengan keuntungannya, maka interaksi antarruang tidak akan terjadi.
Kemudahan transfer dan biaya yang diperlukan juga sangat tergantung pada ketersediaan infrastruktur (sarana dan prasarana) yang menghubungkan daerah asal dan tujuan.
Jalan yang rusak dan sulit untuk dicapai akan mengurangi kemungkinan terjadi interaksi karena biaya untuk mencapainya juga akan elbih mahal. Sebagai contoh, seseorang akan menjual sayuran dari wilayah A ke wilayah B, knamun jalan menuju wilayah B mengalami kerusakan, sehingga tidak bisa dilalui. Akibatnya, orang tersebut tidak jadi menjual sayuran ke wilayah B.