Teknik Vokal dan Organ Suara Manusia

Seni Budaya

 Teknik Vokal

Teknik vokal adalah cara mengolah suara dengan baik dan benar, sehingga suara yang dikeluarkan akan terdengar lebih indah, jelas, merdu, serta nyaring. 

Organ tubuh, mutu, dan pengolahannya menentukan kualitas suara yang keluar, namun teknik vokal dan beberapa unsur lainnya juga akan lebih mendukung suara yang keluar. Macam-macam teknik vokal sebagai berikut.

1. Artikulasi

Artikulasi adalah cara mengucapkan kata-kaata dalam bernyanyi agar pesan lagu dapat dimengerti dan dipahami pendengar. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan artikulasi yang baik, antara lain sikap badan yang tegap, posisi mulut yang benar, latihan vokalisis, pembentukan bunyi vokal, dan pembentukan bunyi konsonan.

a. Sikap

Sikap badan yang benar akan membantu memperlancar sirkulasi udara sebagai pendorong utama produksi suara. Sikap yang baik antara lain:

  1. Kepala harus tegak dan pandangan ke depan.
  2. Tulang punggung lurus.
  3. Dada sedikit membusung.
  4. Kedua kaki terpancang kukuh di lantai dan sedikit renggang.
b. Posisi mulut

Bentuk mulut yang salah akan mengganggu proses pembentukan suara. Bentuk dan posisi yang salah pada waktu bernyanyi akan berakibat suara yang dihasilkan menjadi pekak, lemah, dan tidak nyaring. Bentuk dan posisi organ mulut saat memproduksi suara sebagai berikut.
  1. Buka mulut selebar tiga jari secara vertikal (bentuk mulut elips) sehingga suara yang keluar tidak lemah dan bulat.
  2. Bentuk gigi seri sebelah atas tertutup setengah badan oleh bibir sebelah atas.
  3. Posisi bibir bawah ditekan pada gigi seri sebelah bawah supaya kekuatan suara tidak berkurang.
  4. Aliran udara diarahkan ke langit-langit keras supaya suara yang keluar menjadi jelas dan lantang.
  5. Langit-langit lunak dan anak lidah ditarik ke atas untuk menutup lubang yang menuju ke rongga hidung.
  6. Lengkung langit-langit dibuka lebar dan dijaga agar lidah tetap mendatar, sedangkan ujung lidah menyinggung gigi seri sebelah bawah.
c. Latihan vokalisis

Tujuan latihan vokalisis adalah memelihara dan menyempurnakan huruf vokal ataupun konsonan dengan teknik agar produksi suara yang dihasilkan menjadi bulat, merdu, dan indah.

d. Teknik pembentukan bunyi vokal

Bunyi vokal adalah bunyi yang keluar karena udara dari paru-paru tidak mendapat rintangan. Jenis dan macam vokal tergantung dari posisi bibir, tinggi rendah lidah, dan maju mundurnya lidah. Teknik pembentukan vokal meliputi vokal o, u, dan a, vokal e, i, dan vokal e (pepet).

e. Teknik pembentukan bunyi konsonan

Bunyi konsonan adalah bunyi yang keluar dari paru-paru mendapat rintangan atau hambatan. Terbentuknya bunyi konsonan tergantung peranan lidah sebagai artikulator dan sasaran titik artikulasi.

2. Phrasering

Phrasering adalah aturan penggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.

Untuk mendapatkan phrasering yang baik, seorang penyanyi harus memahami arti sebuah kalimat, tujuan/pesan sebuah lagu, serta, susunan nada dan syair lagu adalah satu kesatuan yang utuh.

Dalam menyanyikan kalimat lagu secara utuh, tidaklah seseorang "membaca kalimat" karena disamping harus memahami kalimat yang diucapkan sejelas mungkin, seseorang penyanyi juga harus memahami tanda-tanda dinamika, tekanan nada, susunan nada, dan lain-lain.

3. Intonasi

Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau secara tepat. Ketepatan intonasi dalam setiap lagu merupakan dambaan setiap penyanyi. Berlatih intonasi atau kelenturan suara dapat dilakukan dengan cara menyanyikan nada-nada dengan teknik staccato dan legato. 

Staccato adalah menyanyikan lagu dengan cara patah-patah. Legato adalah menyanyikan lagu dengan cara disambung. Adapun langkah-langkah berlatih kelenturan sebagai berikut.
  1. Nada dinyanyikan dengan tempo lambat, lalu lebih cepat.
  2. Nada dinyanyikan dengan tempo bervariasi.
  3. Menyanyikan interval yang bervariasi dimulai nada bawah ke nada tinggi dengan artikulasi na, ka, la, dan ra.
Untuk menguasai intonasi yang tepat, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut.
  1. Percaya diri, rileks, tidak tegang, dan tidak takut mencapai nada-nada tinggi dalam tidak turun.
  2. Latihan pernapasan dengan diafragma agar napas lebih panjang.
  3. Selaraskan pita suara, terutama pada setiap ulangan nada dan nada yang ditahan.
  4. Peka terhadap suara lain terutama iringan.
  5. Latihan interval untuk membidik lompatan-lompatan nada dengan tepat.
  6. Latihan nada-nada peralihan register suara untuk menyanyikan lagu yang berpindah kunci.
  7. Latihan nada-nada pada batas wilayah, baik itu suara tinggi maupun rendah.
  8. Pengucapan huruf-huruf hidup dengan jelas agar tinggi nada tidak berubah.
  9. Tidak terpengaruh tangga nada lain, seperti terbawa kebiasaan menyanyikan tangga nada lagu-lagu daerah asa.

Teknik Pernapasan

Pernapasan dalam teknik vokal dikelompokkan menjadi tiga sebagai berikut.

1. Pernapasan dada

Pernapasan dada dilakukan dengan cara mengisi udara dalam paru-paru bagian atas. Pernapasan ini sangat pendek dan tidak cocok digunakan dalam vokal. Dalam pernapasan dada, bagian tubuh yang mengambang adalah dada. 

Jenis pernapasan ini biasa dipakai untuk menghasilkan nada-nada rendah. Namun, kelemahannya sang penyanyi akan mudah kehabisan napas sehingga kurang baik dipakai ketika bernyanyi.

2. Pernapasan perut

Pernapasan perut dilakukan dengan cara membuat perut berongga besar sehingga udara luar dapat masuk. Pernapasan ini kurang efektif untuk vokal karena udara dengan cepat dapat keluar sehingga paru-paru menjadi lemah dan cepat letih.

Dalam pernapasan perut, bagian tubuh yang mengambang adalah perut. Jenis pernapasan ini dapat menghasilkan suara sangat keras. Namun, pernapasan perut tidak begitu baik digunakan dalam bernyanyi.

3. Pernapasan diafragma

Saat diafragma menegang atau lurus rongga dada dan rongga perut menjadi longgar dan volume menjadi bertambah.

Volume yang bertambah ini mengakibatkan tekanan berkurang sehingga udara dari luar dapat masuk ke paru-paru dan napas yang dikeluarkan dapat diatur secara sadar oleh diafragma dan otot-otot bagian samping kiri.

Pernapasan ini paling cocok untuk bernyanyi karena dapat mengambil napas sebanyak-banyaknya dan mengeluarkan secara perlahan-lahan dan teratur.

Dalam pernapasan diafragma udara ditarik sedalam mungkin dan disimpan dalam diafragma. Kemudian udara dikeluarkan secara perlahan sewaktu bernyanyi. Pernapasan ini memungkinkan kita menghasilkan suara murni dengan napas yang panjang. 

Posting Komentar