Dengan adanya emansipasi wanita sudah tidak ada perbedaan antara kaum laki-laki dan wanita, bahkan wanita sekarang berusaha untuk sejajar dengan pria dalam berbagai hal, bahkan banyak sekali pemimpin, pemimpin bangsa, ekonomi, ahli sains, dokter, praktisi hukum sudah dipangku oleh seseorang wanita.
Walaupun wanita sudah banyak yang memangku jabatan tinggi, namun juga perlu diingat bahwa wanita itu harus ingat kodrat wanita yaitu melahirkan penerus bangsa, mendidik anak agar menjadi anak yang berguna bagi bangsa dan negara.
Bahkan, di dalam peninggalan leluhur kita wanita itu ririh, ruruh, rereh namun punya semangat yang tinggi.
Di sini sudah jelas bahwa antara laki-laki dan perempuan mempunyai hak dan kesempatan yang sama di dalam memilih, menentukan, dan memangku karir sehingga tidak ada perbedaan jenis kelamin dalam memilih karir.
Manusia pada hakikatnya makhluk sosial, yang suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, pasti melakukan berbagai hubungan sosial dengan orang lain. Baik berhubungan sosial dengan keluarga, teman sebaya, maupun dengan masyarakat luas.
Hubungan seperti itu memang perlu dilakukan karena sebagai makhluk sosial manusia akan saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lain.
Untuk memperlancar hubungan sosial kita dituntut untuk memperhatikan keadaan, kebiasaan, aturan, serta norma-norma yang dianut oleh masyarakat tempat kita berada.
Banyak terjadi pertentangan dan gangguan hubungan sosial yang disebabkan oleh perbedaan norma atau kebiasaan yang dianut atau kesalahpahaman.
Di dalam masa remaja, anda harus lebih berhati-hati terutama di dalam bergaul apalagi dengan lawan jenis. Jika tidak hati-hati terutama di dalam bergaul apalagi dengan lawan jenis. Jika tidak hati-hati bisa terjerumus dalam pergaulan bebas dan kamu akan rugi sampai tua.
Bahkan di dalam bahasa jawa ada pepatah Jawa "Yitna Yuwana Lena Kena" yang bisa diartikan orang yang berhati-hati dalam berbuat atau bergaul akan selamat, namun jika tidak hati-hati terutama dalam bergaul akan merugi.
Di dalam masa remaja, dalam bergaul dengan teman sebaya terutama dengan lawan jenis harus berhati-hati karena di dalam masa remaja itu sudah terjadi perkembangan pada diri Anda, yakni perkembangan hormon produksi yang ditandai dengan pergantian suara, timbul jakun/kalajengking, berproduksinya hormon produksi untuk anak laki-laki.
Adapun untuk anak perempuan mengalami perkembangan bentuk tubuh, menstruasi sehingga kalau anak-anak tidak hati-hati dalam bergaul, atau kata lain bergaul terlalu bebas, akibat yang ditimbulkannya sepanjang hidup.
Perkembangan zaman telah mengubah segalanya. Misalnya saja pergaulan bebas dari zaman ke zaman telah meningkat di kalangan remaja. Faktor lingkunganlah yang telah mempengaruhinya. Justru ini semua yang akan merusak moral bangsa ini. Interaksi dengan lawan jenis mulai menunjukkan gejala yang kurang santun.
Di sana sini sering kali terlihat anak-anak muda berpacaran mengesampingkan etika. Lebih menyesakkan lagi anak-anak usia sekolah melakukan hubungan dengan lawan jenis secara berlebihan, bahkan tidak terkontrol.
Dari pandangan orang tua, perilaku mereka tidaklah terlalu pantas. Boleh jadi perilaku mereka dipandang wajar dengan dalih modernitas. Namun, apakah tolak ukur dari modernitas? Anak-anak usia sekolah sudah berani berciuman dan berpelukan di muka umum. Tubuh sudah tidak lagi disakralkan, tetapi diumbar begitu saja.
Jika dahulu bagian tubuh perempuan disentuh laki-laki terasa jijik, namun sekarang lebih dari itu menjadi hal yang biasa. selain itu, anak-anak usia sekolah berbeda jenis kelamin saling berdekapan erat layaknya suami istri bahkan mereka membuat video mesum dengan memakai seragam sekolah sengaja untuk disebarluaskan.
Kenyataan ini yang tidak bisa dipungkiri. Bukan maksud menggenelarisir, tetapi pergaulan bebas di kalangan remaja perlu mendapat perhatian ekstra.
Dengan bergaul dengan lawan jenis yang baik maka tidak akan mengurangi kelancaran hubungan kita dengan teman-teman karena kita bergaul berpedoman pada norma agama, adat, dan aturan-aturan yang kita sepakati. Meskipun dalam kelompok teman sebaya tidak muncul dominasi peran dan tugas anggotanya, namun secara biologis terdapat perbedaan peran dan tugas antara laki-laki dan perempuan.