Sopan Santun Dalam Keluarga

BK

Etika sopan santun sebagai pelajaran dasar yang kita peroleh pada sekolah pertama kita, yaitu dari lingkungan keluarga. Hampir tidak akan pernah ada orang tua atau keluarga yang sama sekali tidak mengajari anak-anaknya dengan etika sopan santun.

Pelajaran wajib dari orang tua yang kemudian akan dilanjutkan pada pendidikan selanjutnya baik pada lingkungan yang lebih luas atau pada sekolah formal. Pelajaran utama ini sangat penting bagi perkembangan seorang yang kelak akan tumbuh menjadi manusia dewasa.

Etika sopan santun dianggap penting karena etika ini adalah suatu alat bersosialisasi di tengah masyarakat agar kita dapat diterima dengan baik.

Keluarga adalah sekelompok manusia yang terdiri atas suami, istri, anak-anak (bila ada) yang terikat atau didahului dengan perkawinan. Siti Partini (1997, hal 11).

Fungsi sosialisasi anak sebagai generasi baru yang lahir dari suatu keluarga akan sangat dipengaruhi oleh suasana keluarga di mana ia hidup. Keluarga bersifat relatif tetap, maka orang tua memainkan peranan yang penting terhadap proses sosialisasi anak.

Bentuk keluarga yang sangat kita idamkan adalah bentuk keluarga yang ideal karena di sini terdapat suasana yang menyenangkan.

Biasanya dialami oleh keluarga yang tidak terlalu besar, mutu anggota keluarga tinggi, sumber penghasilan cukup, mempunyai pandangan hidup beragama yang kuat, hidup sederhana, dan adanya saling pengertian di antara anggota keluarga terutama ayah dan ibu. Dengan demikian cita-cita keluarga sejahtera lahir dan batin akan dapat terealisir di dalam keluarga.

Untuk membina keluarga yang bahagia maka semua anggota keluarga harus menunaikan hak dan kewajibannya. Hak harus diterima sedang kewajiban harus ditunaikan. Jika ada seorang anggota keluarga tidak menunaikan tugasnya atau tidak menempati fungsinya, maka keselamatan keluarga akan terancam.

Adapun keluarga mengandung unsur-unsur sebagai berikut.

  • Keluarga merupakan perserikatan hidup antara manusia yang paling dasar atau kecil.
  • Perserikatan itu paling sedikit terdiri dari dua orang dewasa yang berlainan jenis kelamin.
  • Perserikatan itu berdasar atas ikatan darah perkawinan dan atau adopsi.
  • Adakalanya keluarga hanya terdiri dari seorang laki-laki saja atau seorang perempuan saja dengan atau tanpa anak-anak.

Posting Komentar