Nabi Idris adalah keturunan keenam dari Nabi Adam. Menurut riwayat, Nabi Idris bermukim di Mesir. Berdakwah untuk agama Allah.
Mengajarkan tauhid dan beribadah kepada Alalh. Serta memberi petunjuk kepada pengikutnya agar senantiasa menetapi kebenaran, menyelamatkan diri dari siksaan akhirat dan kehancuran serta kebinasaan di dunia.
Konon ia diangkat menjadi rasul ketika berumur 82 tahun. Di antara beberapa nasihatnya ialah:
- Kesabaran yang disertai keimanan kepada Allah akan membawa kemenangan.
- Orang yang bahagia adalah orang yang mawas diri dan mengharap syafaat Allah dengan amalan-amalan shalehnya.
- Jangan bersumpah dalam keadaan kamu berdusta dan jangan menuntut sumpah dari orang yang berdusta supaya kamu tidak menyekutui mereka dalam dosa.
- Janganlah mengiri orang yang mujur nasibnya karena mereka tidak akan banyak dan lama menikmati kemujuran nasibnya.
- Barangsiapa melewati kesederhanaan (berlebih-lebihan atau berfoya-foya) tidak sesuatupun akan memuaskannya.
- Kehidupan orang itu hendaknya mengandung hikmah.
Menurut tafsir dari Ibnu Hatim, Nabi Idris wafat tatkala berada di langit keempat dan dibawa oleh malaikat. Tersebut dalam suatu ayat:
"Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Idris di dalam Al-Qur'an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi. Dan kami telah mengangkatnya ke derajat yang tinggi." (Al-Qur'an Surat Maryam: 56 - 57).
Konon demikian cerdiknya Nabi Idris ini sehingga ia pernah melihat neraka dan surga. Ia ingin menetap di surga namun karena surga itu hanya dihuni setelah hari kiamat maka ia tidak diperkenankan tinggal di sana.
Maka ia hendak dikembalikan ke dunia, Nabi Idris tidak mau kembali ke dunia karena nyawanya telah dicabut, maka ia memilih tinggal di langit.