Potensi Sumber Daya Alam Yang Ada Di Indonesia

IPS

Potensi sumber daya alam Indonesia sangat besar dan beraneka ragam jenisnya. Kekayaan sumber daya alam tersebut berupa hutan, minyak, dan gas serta beraneka ragam jenis mineral seperti tembaga, nikel, dan timah.

Indonesia juga kaya akan sumber daya energi terbarukan seperti panas bumi, energi surya, angin, dan energi ombak. Kekayaan sumber daya alam juga tidak hanya di daratan, tetapi juga banyak terdapat di lautan. Selain ikan, juga ditemukan minyak bumi, timah, dan lain-lain.

Berikut ini potensi sumber daya alam yang ada di Indonesia

1.Potensi sumber daya hutan

Kekayaan hutan Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia selain Brazil dan Zaire. Berdasarkan catatan Kementrian Kehutanan Republik Indonesia mencapai 99,6 juta hektar. Berikut ini jenis-jenis hutan yang ada di Indonesia.

a. Hutan produksi

Indonesia merupakan negara yang dianugerahi hutan yang sangat luas dan beragam jenisnya. Hutan itu sendiri merupakan suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dan persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan (UU No. 41 Tahun 1999).

Pada dasarnya hutan memiliki tiga fungsi pokok, yaitu fungsi lindung, fungsi konservasi, dan fungsi produksi. Hutan yang memiliki fungsi produksi disebut sebagai hutan produksi.

Hutan produksi di Indonesia sebagian besar beruta hutan alam atau hutan rimba yang dapat berupa hutan buatan atau hutan tanaman  misalnya hutan jati dan hutan mahoni di Pulau Jawa serta hutan pinus di Sumatera Utara.

Hutan produksi luasnya mencapai 69,4 hektar yang diusahakan melalui Hak Pengusahaan Hutan (HPH) oleh swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hasil hutan yang dimanfaatkan berupa kayu dan nonkayu.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 2015 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan, jenis-jenis hutan produksi meliputi hutan produksi terbatas, hutan produksi tetap, dan hutan produksi yang dapat dikonversi.

a. Hutan Produksi Terbatas (HPT)

Hutan Produksi Terbatas merupakan kawasan hutan dengan faktor kelas lereng, jenis tanah dan intensitas hutan tertentu sehingga memiliki skor 125 sampai 174 di luar kawasan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan pelestarian alam dan taman buru.

Eksploitasi kayu di Hutan Produksi Terbatas ini tidak dapat dilakukan dalam intensitas tinggi atau skala besar karena pada umumnya terdapat pada daerah pegunungan yang kondisinya topografinya curam. Ekspolitasi yang dilakukan juga harus menerapkan teknik tebang tebih.

b. Hutan Produksi Tetap (HP)

Hutan Produksi Tetap merupakan kawasan hutan dengan faktor kelas lereng, jenis tanah dan intensitas hutan tertentu sehingga memiliki skor di bawah 125 di luar kawasan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan pelestarian alam, dan taman buru.

hutan Produksi Tetap dapat diekspolitasi secara menyeluruh dengan menggunakan teknik tebang habis maupun tebang pilih. Kawasan Hutan Produksi Tetap memiliki kondisi tipografi yang cenderung landai, tanah rendah erosi, dan curah hujan kecil.

c. Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK)

Hutan produksi yang dapat Dikonversi merupakan kawasan Hutan Produksi yang tidak produktif maupun produktif yang secara ruang dapat dicadangkan untuk pembangunan di luar kegiatan kehutanan atau dapat dijadikan lahan pengganti tukar-menukar kawasan hutan.

2. Hutan konservasi

Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Indonesia telah menetapkan sejumlah kawasan konservasi dalam bentuk taman nasional, suaka margasatwa, cagar alam dan taman hutan rakyat (tahura), dan lainnya.

3. Hutan lindung

Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi laut, dan memelihara kesuburan tanah.

Hasil hutan tidak hanya kayu, tetapi juga kekayaan sumber daya hayati yang hidup di dalamnya. Hutan menjadi sumber pangan dan obat-obatan untuk kebutuhan saat ini maupun untuk kebutuhan masa depan. Keanekaragaman hayati hutan di Indonesia juga sangat tinggi. Oleh karena itu, kita memiliki tanggung jawab untuk melestarikan hutan dengan berbagai keanekaragaman hayatinya, sehingga hutan kita tidak hanya bermanfaat untuk generasi saat ini, tetapi juga generasi yang akan datang.

b. Potensi sumber daya tambang

Pertambangan adalah usaha pemanfaatan sumber daya alam berupa barang-barang galian yang terkandung di dalam dan di permukaan bumi.

Indonesia dikenal dengan negara yang kaya akan sumber daya tambangnya dan saat ini memproduksi berbagai macam bahan tambang yang berguna bagi kebutuhan dalam negeri dan luar negeri.

Dunia pertambangan Indonesia telah menyumbang banyak kemajuan perekonomian Indonesia. Karena dunia pertambangan mampu menambah devisa Negara dengan investor-investor yang menanamkan modalnya untuk mengolah sumberdaya Indonesia.

Berikut ini kekayaan tambang yang ada di Indonesia.

1. Minyak bumi dan gas

Minyak bumi mulai terbentuk pada zaman primer, sekunder, dan tersier. Minyak bumi berasal dari mikroplankton yang terdapat di danau-danau, teluk-teluk, rawa-rawa, dan laut-laut dangkal. Sesudah mati, mikroplankton berjatuhan dan mengendap di dasar laut, kemudian bercampur dengan lumpur yang dinamakan lumpur sapropelium.

Akibat dari lapisan-lapisan atas dan pengaruh panas magma terjadilah proses destilasi hingga terjadilah minyak bumi kasar. Pembendukan minyak bumi memerlukan waktu jutaan tahun.

Mutu minyak bumi Indonesia cukup baik. Kadar sulfur (belerang) minyak bumi Indonesia sangat rendah, sehingga mengurangi asap kotor yang menimbulkan pencemaran.

Daerah-daerah penghasil minyak bumi di Indonesia, yaitu sebagai berikut.

  • Pulau Jawa: Cepu, Cirebon, dan Wonokromo.
  • Pulau Sumatra: Palembang (Sungai Gerong dan Sungai Plaju) dan Riau (Dumai).
  • Pulau Kalimantan: Pulau Tarakan, Pulau Bunyu, Kutai, dan Balikpapan.
  • Pulau Irian Sorong.
Pengolahan minyak bumi menghasilkan avgas, avtur, super 98, premium, minyak tanah, solar, minyak diesel, minyak bakar. Minyak bumi berperan penting dalam perekonomian Indonesia karena dapat menghasilkan devisa negara. Indonesia menjadi anggota organisasi negara pengekspor minyak (OPEC), meskipun akhir-akhir ini Indonesia juga mengimpor minyak dalam jumlah besar.

2. Batu bara

Berasal dari tumbuh-tumbuhan tropis pada masa Prasejarah (masa Karbon). Tumbuh-tumbuhan tersebut termasuk jenis paku-pakuan. Tumbuhan itu tertimbun hingga berada dalam lapisan batu-batuan sedimen yang lain. Proses pembentukan batu bara disebut juga inkolen (masa Pengarangan) yang terbagi menjadi dua yaitu proses biokimia dan proses metamorfosis.

Proses biokimia adalah proses terbentuknya batu bara yang dilakukan oleh bakteri anaerob dan sisa tumbuh-tumbuhan yang menjadi keras karena beratnya sendiri.

Jadi tidak ada kenaikan suhu dan tekanan. Proses ini mengakibatkan tumbuh-tumbuhan berubah menjadi gambut (turf). Proses metamorfosis adalah suatu proses yang terjadi karena pengaruh tekanan dan suhu yang sangat tinggi dan berlangsung dalam waktu yang lama.

Pada proses ini sudah tidak ada bakteri lagi. Daerah tambang batu bara di Indonesia adalah sebagai berikut.
  • Ombilin dekat Sawahlunto (Sumatera Barat) menghasilkan batu bara muda, yang sifatnya mudah hancur.
  • Bukit asam dekat Tanjung Enim (palembang) menghasilkan batu bara muda menjadi atrasit karena pengaruh magma.
  • Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan (Pulau Laut/Sebuku).
  • Jami, Riau, Aceh, dan Papua.
3. Marmer

Marmer merupakan barang tambang yang terbentuk dari proses malihan batu gamping atau batu kapur. Marmer banyak digunakan untuk seni pahat, patung, meja, dinding, lantai rumah dan lain-lain.

Marmer ditambang di Tulungagung (Jawa Timur), Lampung, dan Makassar.

4. Mangan

Mangan merupakan hasil pertambangan yang banyak digunakan untuk proses pembuatan besi baja, pembuatan baterai kering, keramik, gelas, dan sebagainya.

Mangan ditambang di daerah Tasikmalaya (Jawa Barat), Kiripan (Yogyakarta), dan Martapura (Kalimantan Selatan).

5. Nikel

Nikel adalah bahan perbaduan logam yang banyak digunakan pada industri logam. Nikel ditambang di daerah Soroako, Sulawesi Tenggara. Daerah lain yang memiliki potensi nikel adalah Papua dan Maluku.

6. Gas alam

Indonesia mempunyai banyak tempat yang mengandung minyak bumi dan gas alam. Gas alam merupakan campuran beberapa hidrokarbon dengan kadar karbon kecil, terutama metan, propan, dan butan yang digunakan sebagai bahan bakar.

Ada dua macam gas alam cair yang diperdagangkan, yaitu LNG dan LPG. LNG adalah singkatan dari Liquified Natural Gas (gas alam cair) yang terdiri dari gas metan dan etan, membutuhkan suhu yang sangat dingin supaya dapat disimpan sebagai cairan.

Gas alam cair diproduksi di Arun dan Badak. Selanjutnya diekspor, antara lain ke Jepang. LPG adalah singkatan dari Liquified Patroleum Gas (gas minyak bumi cair) terdiri dari gas propan dan butan. LPG inilah yang digunakan sebagai bahan bakar kompr gas atau pemanas lainnya.

Minyak dan gas mempunyai keunggulan dibandingkan dengan sumber energi lainnya yaitu sebagai berikut.
  1. Minyak bumi dan gas bumi mempunyai nilai kalor yang tinggi.
  2. Minyak bumi dan gas bumi menghasilkan berbagai macam bahan bakar.
  3. Minyak bumi dapat menghasilkan berbagai macam pelumas.
  4. Minyak bumi dapat dipakai bahan baku petrokimia, misalnya bahan tekstil dan bahan plastik.
  5. Sifat cair minyak bumi lebih praktis karena mudah dibawa dan disimpan dalam berbagai bentuk.
6. Tembaga

Tembaga merupakan salah satu hasil tambang yang banyak dimanfaatkan dalam industri peralatan listrik, industri konstruksi, pesawat terbang, kapal laut, atap, pipa ledeng, dekorasi rumah, mesin-mesin pertanian, pengatur suhu ruangan, dan lain sebagainya. Aktivitas penambangan tembaga dapat dijumpai di Papua oleh PT. Freeport.

7. Timah

Timah merupakan hasil barang tambang yang dimanfaatkan sebagai bahan baku logam pelapis, solder, cendera mata, dan lain sebagainya.

Aktivitas penambangan timah dapat dijumpai di Sungai Liat (Pulau Bangka), Manggara (Pulau Belitung), dan Dabo (Pulau Singkep) serta Pulau Karimun.

8. Emas

Emas merupaakn salah satu jenis barang tambang yang sering dimanfaatkan untuk membuat perhiasan. Adapun daerah yang menghasilkan emas diantaranya Jawa Barat (Cikotok dan Pongkor), Papua (Freeport, Timika), Kalimantan Barat (Sambas), Nanggroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Riau (Logos), dan Bengkulu (Rejang Lebong)

Posting Komentar