Pengertian Unisono dan Fungsi Lagu Daerah

Seni Budaya

Unisono adalah salah satu jenis paduan suara yang menggunakan satu suara dalam penampilannya sehingga tercipta suara yang harmonis dan kompak.

Uni berarti satu, sedangkan sono artinya suara. Jadi, arti kata unisono adalah satu suara. Unisono adalah teknik bernyanyi dimana satu suara atau satu nada dinyanyikan banyak orang.

Dalam bernyanyi unisono dibutuhkan kerja sama antara anggota kelompok. Contohnya dalam paduan suara yang terdapat jenis suara tenor, sopran, alto, dan bas jika pada notasi lagu bertemu dengan tanda unisono, maka semua suara tersebut melebur menjadi satu atau dinyanyikan secara bersama-sama.

Lagu daerah yan merupakan warisan budaya dapat dinyanyikan secara unisono. Partitur lagu bernyanyi unisono hanya melodi saja. Lagu daerah yang merupakan warisan budaya dapat dinyanyikan secara unisono. 

Lagu daerah atau musik daerah atau lagu kedaerahan adalah lagu atau musik yang berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi populer dan dinyanyikan baik oleh rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya. Pada umumnya pencipta lagu daerah tidak diketahui lagi alias anonim.
Beberapa ciri khas lagu daerah sebagai berikut.

  1. Menceritakan tentang keadaan lingkungan atau budaya masyarakat setempat yang sangat dipengaruhi oleh adat istiadat setempat.
  2. Bersifat sederhana sehingga untuk mempelajari lagu daerah tidak dibutuhkan pengetahuan musik yang cukup mendalam seperti membaca dan menulis not balok.
  3. Jarang diketahui pengarangnya.
  4. Mengandung nilai-nilai kehidupan, unsur-unsur kebersamaan sosial, serta keserasian dengan lingkungan hidup sekitar.
  5. Sulit dinyatakan oleh seseorang yang berasal dari daerah lain karena kurangnya penguasaan dialek/bahasa setempat sehingga penghayatannya kurang maksimal.
  6. Mengandung nilai-nilai kehidupan yang unik dan khas.
Beberapa fungsi lagu daerah sebagai berikut.

1. Upacara adat

Di sumba sebagai pengiring roh dalam upacara Merapu dan musik angklung dalam upacara Seren Taun (panen padi) di Sunda.

2. Pengiring tari dan pertunjukan tradisional

Lagu lagu langgam yang dipadu dengan gamelan digunakan untuk mengiringi pementasan tari serimpi di Jawa Tengah. Bisa juga digunakan untuk pertunjukan wayang kulit, ketoprak, ludruk, drama, dan sebagainya.

3. Media bermain/sarana hiburan

Contohnya Cublak-Cublak Suweng dari Jawa Tengah, Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan Selatan, dan Pok Ame Ame dari Betawi.

4. Sebagai media komunikasi

Pertunjukan musik atau lagu di suatu tempat dapat digunakan sebagai media komunikasi secara tidak langsung yang ditandai dengan banyaknya orang yang melihat pertunjukan.

5. Sebagai media penerangan

Kini lagu dalam aneka ikan layanan masyarakat maupun lagu populer digunakan sebagai media penerangan. Contohnya lagu tentang pemilu, imunisasi, juga lagu bernapaskan agama menjalankan fungsi ini.

Posting Komentar