Semangat mengandung arti tekad dan dorongan hati yang kuat untuk menggapai keinginan atau hasrat tertentu. Hal ini harus tumbuh dalam diri warga negara untuk mencintai dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara. Bukti cinta yang dilandasi semangat kebangsaan diwujudkan dengan pengorbanan jiwa dan raga segenap rakyat untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan dari penjajah. Oleh sebab itu, patriotisme berarti semangat cinta tanah air atau sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk mempertahankan bangsa.
Nilai Semangat Pendiri Negara
Semangat kebangsaan atau nasionalisme juga bermakna sama dengan patriotisme. Patriotisme berasal dari kata patria(tanah air), yang kemudian berubah menjadi patriot (seseorang yang mencintai tanah air). Patriotisme muncul setelah lahirnya nasionalisme (semangat kebangsaan).
Para pendiri negara merupakan contoh yang baik dari orang orang yang memiliki semangat yang kuat dalam membuat perubahan, yaitu perubahan dari negara terjajah menjadi negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur sehingga dapat duduk sama rendah berdiri sama tinggi atau sejajar dengan negara-negara lain di dunia, bahkan lebih maju.
Pada saat perjuangan bangsa Indonesia, jiwa patriotisme telah tampak. Penerapannya antara lain dalam bentuk kerelaan para pahlawan dalam memperebutkan kemerdekaan dan mempertahankannya dengan pengorbanan jiwa dan raganya. Berikut beberapa penerapan jiwa dan semangat 45.
- Pro-patria dan primus patrialis 'mencintai tanah air dan mendahulukan kepentingan tanah air.
- Jiwa solidaritas dan kesetiakawanan dari semua lapisan masyarakat terhadap perjuangan kemerdekaan.
- Jiwa tanpa pamrih dan bertanggung jawab.
- Jiwa kesatria dan kebesaran jiwa yang tidak mengandung balas dendam.
Komitmen Para Pendiri Negara dalam Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Komitmen adalah janji pada diri kita atau pada orang lain yang tercermin dalam tindakan kita. Komitmen pengakuan seutuhnya sebagai sikap yang sebenarnya berasal dari watak yang keluar dalam diri seseorang.
Komitmen akan mendorong rasa percaya diri, dan semangat kerja, menjalankan tugas menuju perubahan ke arah yang lebih baik. Hal ini ditandai dengan peningkatan kualitas fisik dan psikologi dari hasil kerja. Diharapkan seseorang yang memiliki komitmen pada bangsa dan negara adalah orang yang selalu mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan. Berikut adalah berbagai sikap komitmen yang ditunjukkan oleh para pendiri bangsa dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai dasar negara yang dapat kita tiru dan kita teladani dalam kehidupan sehari-hari.
- Pada saat merumuskan Pancasila, para pendiri bangsa memiliki semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme. Hal ini dapat dilihat dari rasa mencintai tanah air dan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan yang menandakan para pendiri bangsa memiliki rasa komitmen yang tinggi.
- Pada saat merumuskan Pancasila, pendiri bangsa menunjukkan adanya rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia. Di dalam merumuskan Pancasila, para pendiri bangsa dilandasi oleh rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia. Berbagai nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan penerapan dan berasal dari bangsa Indonesia sendiri. Nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan sosial adalah nilai-nilai yang berasal dan digali dari bangsa Indonesia.
- Pada saat merumuskan Pancasila sebagai dasar negara, para pendiri bangsa selalu bersemangat dalam berjuang. Para pendiri bangsa tersebut antara lain Ir. Soekarno, Drs, Moh.Hatta, dan para pendiri negara lainnya yang mengalami cobaan dan tantangan perjuangan yang luar biasa. Salah satu cobaan yang dialami oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta, yaitu berkali-kali dipenjara oleh belanda. Namun dengan semangat perjuanganya, para pendiri negara tetap bersemangat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
- Para pendiri bangsa selalu mendukung dan berupaya secara aktif dalam mencapai cita-cita bangsa, yaitu merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
- Pada saat merumuskan pancasila sebagai dasar negara, para pendiri bangsa telah melakukan pengorbanan pribadi dengan cara menempatkan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, pengorbanan dalam hal pilihan pribadi, serta mendukung keputusan yang menguntungkan bangsa dan negara walaupun keputusan tersebut tidak disenangi.
Para pendiri negara dalam menyampaikan gagasannya mengenai rumusan dasar negara selalu diliputi nilai-nilai berikut
- Ketakwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa.
- Jiwa dan semangat merdeka.
- Nasionalisme.
- Patriotisme.
- Rasa harga diri sebagai bangsa yang merdeka.
- Pantang mundur dan tidak kenal menyerah.
- Persatuan dan kesatuan.
- Anti penjajah dan penjajahan.
- Percaya kepada hari depan yang gemilang dari bangsanya.
- Idealisme kejuangan yang tinggi.
- Berani, rela, dan ikhlas berkorban untuk tanah air, bangsa, dan negara.
- Kepahlawanan.
- Sepi ing pamrih rame ing gawe (berkarya dengan penuh semangat dan tanpa pamrih pribadi).
- Setia kawan, senasib sepenanggungan, dan kebersamaan.
- Disiplin yang tinggi.
- Ulet dan tabah menghadapi segala macam, tantangan, dan hambatan.
Nilai Kebersamaan Para Pendiri Negara dalam Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
Sebagai dasar negara, Pancasila sesuai dengan pembukaan UUD 1945 yang sekaligus sebagai sumber dari segala hukum. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia dan sebagai jiwa bangsa Indonesia. Berikut beberapa nilai kebersamaan dalam proses perumusan Pancasila yang dapat kita teladani dalam kehidupan sehari-hari.
a. Menghargai pendapat orang lain
Menghargai pendapat orang lain biasanya dapat kita temui dalam musyawarah. Di dalam musyawarah biasanya terdapat berbagai pendapat dari berbagai anggota musyawarah. Jadi dalam menyelesaikan suatu masalah sebaiknya dilakukan dengan musyawarah untuk mencapai sebuah mufakat. Setiap keputusan yang diambil dalam musyawarah oleh bangsa Indonesia memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
- Hasil dari musyawarah diharapkan untuk mengutamakan kepentingan bersama dan tidak mementingkan suatu pihak.
- Musyawarah memiliki tujuan untuk kebaikan bersama.
- Di dalam menyelesaikan masalah dengan cara musyawarah, diharapkan tidak ada pemaksaan pendapat.
b. Menerima keputusan bersama
Para pendiri negara dalam melakukan suatu musyawarah tentunya menghasilkan suatu keputusan bersama. Hasil keputusan tersebut merupakan suatu hasil dari musyawarah sehingga keputusan tersebut dapat diterima bersama-sama. Di dalam mencapai suatu kesepakatan bersama atau mufakan bukan suatu perkara yang mudah. Hal tersebut dikarenakan kita tidak dapat memaksakan pendapat kita sendiri, dapat dikatakan bahwa dalam musyawarah jika mendahulukan kepentingan sendiri atau golongan berakibat tidak akan terjadi kata mufakat.
c. Melaksanakan hasil keputusan
Jika dalam proses musyawarah telah menghasilkan suatu keputusa yang mufakat, tahap selanjutnya yaitu melaksanakan keputusan tersebut. Dalam hal ini semua anggota musyawarah harus menghormati keputusan yang ada dan melaksanakan dengan pentuk tanggung jawab. Sebagai wakil dari rakyat mereka sudah melaksanakan keputusan bersama dengan penuh rasa ikhlas yang diungkapkan dengan penuh rasa ikhlas yang diungkapkan dengan melaksanakan Pancasila sebagai dasar negara dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.
4. Meneladani Nilai Juga
Dalam perumusan dasar negara yang dilakukan oleh para pendiri bangsa terdapat berbagai nilai juang yang dapat kita teladani dalam berbagai kehidupan. Berikut adalah nilai-nilai tersebut.
1. Semangat persatuan dan kesatuan
Dalam proses perumusan dasar negara yaitu pada sidang BPUPKI para anggota sidang diberi suatu kesempatan untuk menyampaikan suatu gagasannya sebagai dasar negara yang kemudian dibahas untuk mendapatkan suatu rumusan negara yang terbaik. Dalam menjalankan proses musyawarah tersebut telah dijiwai semangat sumpah pemuda, dan juga pengimplementasian dari Bhinneka Tunggal Ika. Meskipun dari berbagai latar belakang dan daerah yang beragam, yang selalu mengedepankan rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Berikut adalah sikap yang menunjukkan suatu semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
- Melakukan kegiatan kerja bakti membersihkan kelas dan lingkungan sekolah.
- Tidak membeda-bedakan teman dalam pergaulan.
- Gotong royong dalam membersihkan dalam lingkungan masyarakat.
2. Memperjuangkan hak asasi manusia
Di dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, hak asasi dipandang sebagai perhatian yang utama. Hal tersebut memiliki makna bahwa hak asasi manusia mendapat jaminan yang kuat dalam nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang dijadikan sebagai pandangan hidup dan falsafah bangsa Indonesia. Di dlaam proses perumusan dasar negara Pancasila terdapat berbagai sikap yang dilakukan para pendiri negara untuk memperjuangkan dan menghargai hak asasi manusia. Berikut adalah sikap yang harus diteladani dari para pendiri negara dalam memperjuangkan hak asasi manusia.
- Selalu menghargai pendapat orang lain.
- Menghargai pendapat orang lain dan tidak memaksakan kehendak orang lain.
- Selalu menghargai hak-hak orang lain.
3. Mendahulukan kepentingan umum
Saat merumuskan dasar negara para pendiri bangsa melakukan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab tanpa mengenal lelah. Dari proses tersebut lahirlah UUD 1945 yang di dalam pembukaannya memuat dasar negara Pancasila dan tujuan dari bangsa Negara Indonesia. Hal tersebut dilakukan oleh para pendiri bangsa semata-mata untuk kepentingan bangsa dan negara. Terdapat beberapa sikap yang dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari dalam hal mendahulukan kepentingan umum, yaitu sebagai berikut:
- Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan positif yang dilakukan di lingkungan masyarakat.
- Ikut menjaga suasana kondusif di lingkungan kelas.
4. Cinta tanah air
Saat merumuskan dasar negara yang dilakukan oleh para pendiri negara terdapat berbagai sikap cinta tanah air yang perlu kita tiru. Sikap tersebut yaitu sebagai berikut:
- Mencintai berbagai ragam budaya yang dimiliki bangsa Indonesia.
- Berprestasi dalam berbagai hal baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat sehingga dapat mengharumkan nama Indonesia.
- Selalu menghargai produk dan memakai produk yang diciptakan oleh anak bangsa.
5. Jiwa kepahlawanan
Para pendiri negara dalam merumuskan dasar negara telah jelas mencerminkan suatu sikap atau jiwa kepahlawanan. Hal tersebut dibuktikan dengan menyerahkan seluruh jiwa raga dan seluruh tumpah darah bagi bangsa Indonesia yang dilakukan secara tulus, ikhlas, serta tanpa pamrih. Berikut adalah jiwa kepahlawanan yang perlu kita teladani dalam berbagai kehidupan sehari-hari.
- Menolong teman yang sedang kesusahan.
- Memisah teman yang sedang berkelahi.
- Berani membela kebenaran dan keadilan.
- Jujur dan bertanggung jawab dalam bertindak.
- Bertindak terpuji dalam berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari.