Kurva standar merupakan kurva yang dibuat dari sederetan larutan standart yang masih dalam batas linieritas sehingga dapat diregresilinierkan.
Kurva standar biasanya digunakan untuk menunjukkan besarnya konsentrasi larutan sampel dari hasil pengukuran sehingga konsetrasi sampel larutan bisa diperoleh dengan mudah melalui kurva standart
Kurva standart menunjukkan hubungan antara konsentrasi larutan ( sumbu-x) dengan absorbansi larutan (sumbu-y). Dari kurva standart akan dihasilkan suatu persamaan yang diregresilinierkan, yaitu persamaan y = mx + c, dengan m : kemiringan garis, dan c: konstanta
Larutan standar merupakan suatu larutan yang telah diketahui konsentrasinya. Larutan Standar digunakan pada analisis volumetrik
Kurva Standard dan Larutan Standar Pada umumnya, Kurva standard dan Larutan standard digunakan dalam Standarisasi dan Kalibrasi pada alat ataupun larutan dalam analisis kimia.
Kalibrasi Merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan rancangannya. Metode Kalibrasi A.Kurva Kalibrasi (Kurva Baku) B.Metode Adisi Standard C.Metode Standard Internal
Kurva Kalibrasi Sejumlah larutan baku dengan dengan variasi konsentrasi disiapkan, kemudian diukur menggunakan instrumen, dan respon instrumen dicatat. 1. Penyiapan Kurva Kalibrasi
Gunakan metode regresi linier untuk menghitung persamaan fitting y = mx + b
Interpretasi Kurva Kalibrasi Gunakan persamaan fitting y = mx + b untuk menghitung konsentrasi sampel m = 0.0236 & b = -0.00881 y = 0.0236x – 0.00881 Sehingga: x = (y – b)/m x = (y + 0.00881)/0.0236 dan: x (konsentrasi sampel) = (0.875+0.00881)/0.0236 = 37.4
METODE ADISI STANDARD Digunakan untuk analit dalam matriks yang kompleks, yg mengakibatkan terjadinya interferensi dalam respon instrumen (RI). Contoh: darah, sedimen, serum, dll.
Sering disebut juga metode SPIKING. • Metode: 1. Siapkan beberapa aliquot identik, Vx, dari sampel. 2. Tambahkan sejumlah volume tertentu secara bervariasi, Vs, larutan baku yang telah diketahui konsentrasinya, cs, pada tiap aliquot. 3. Encerkan (add-kan) masing2 larutan hingga volume tertentu, Vt 4. Ukurlah dengan instrumen untuk mendapatkan respon instrumen, S
Hitung konsentrasi sampel, cx, dengan persamaan berikut: S =sinyal atau respon instrumen k = konstanta proporsionalitas Vs = volume standard yg ditambahkan cs = konsentrasi standard Vx = volume aliquot sampel cx = konsentrasi sample Vt = volume total pengenceran
Plot respon instrumen (S) vs volume standard (Vs)
Untuk menghitung Konsentrasi Sampel, gunakan kombinasi rumus :
Contoh: Metode Adisi Standard Arsenik in suatu sampel biologi ditetapkan dengan metode adisi standard. 10 mL aliquot sample dipipet ke dalam 5 buah labu takar 100 mL. Variasi volume dari standard 22.1 ppm ditambahkan ke dalam 4 labu takar, masing2 diencerkan hingga batas. Absorbansi masing2 larutan ditentukan. Hitunglah Konsentrasi sampel !
Penggunaan Adisi Standard untuk menghitung konsentrasi sampel 1) Buat 2 larutan yg mengandung aliquot sampel yg sama, tambahkan standar pada salah satu larutan. Encerkan hingga batas (100 mL) 2) Ukurlah respon instrumennya (absorbansi) pada kedua larutan. 3) Hitung konsentrasi sampel dengan persamaan berikut:
Dimana: S1 = respon instrumen sampel S2 = respon instrumen sampel + spike